Senin, 10 November 2014

[ Resensi Novel ] Fantasteen - Teru Teru Bozu


Judul        : Teru Teru Bozu
Penulis     : Ziggy Z.
Penerbit    : DAR Mizan
ISBN       : 978-602-242-481-9
Sinopsis    :
     
Kamu pernah mendengar tetang teru teru bozu?
Atau kamu menggantung satu boneka itu di depan jendela kamarmu?
Tentunya kamu tahu untuk apa benda itu disana.
Namun aku yakin, kamu tidak pernah menyangka cerita mengerikan apa yang bisa teru teru bozu hamparkan di hadapanmu.
Kamu mungkin akan terkesiap ketika tahu teru teru bozu di sekolahku punya kisah yang berbeda.
Lupakan teru teru bozu sebagai boneka pengusir hujan.
Di sekolahku, teru teru bozu meminta nyawa.
Kalau kamu berani membaca buku ini, kamu harus siap menemukan sesosok tubuh tersembunyi di balik kain putih yang berkibar.
Bukan isian bulu angsa atau kain perca.




Finally! Kak Ziggy kembali mengeluarkan buku fantasteen nya. Yeay!
Setelah dibuat terkagum-kagum dengan Wonderworks dan merinding disko dengan Lucid Dream. Buku ini punya sensasi yang beda! Menegangkan! Seru! Dan sama seperti buku-buku kak Ziggy sebelumnya yang Unpreddictabel!
Aku sendiri tahu Teru Teru Bozu udah lama berikut lagu Kagome yang sampai mati enggak bakalan mau aku dengerin lagi! 
Begitu tau kak Ziggy bikin cerita dengan tema boneka penuh misteri ini, ekspresiku jelas langsung heboh! Kak Ziggy pasti bakalan ngasih kejutan-kejutan yang enggak pernah aku sangka di buku ini! 
Harus sabar nunggu belinya karena sedang dilanda bencana Ulangan Tengah Semester.
Tapi akhirnya sekarang aku memilikinya. Yeay!
Dan disinilah dimulainya petualangan seru itu.

Kagome Niwa, melewati tahun ajaran barunya dengan sederet misteri yang menghantui sekolahnya. Satu per satu siswa sekolahnya terbunuh mengenaskan. Semua mayat ditemukan terbungkus kain putih dan tergantung diatas menyerupai boneka Teru Teru Bozu.
Satu per satu pula, fakta-fakta pengait semua kejadian mulai mereka--Kagome, Hibari, Maki--temukan.
Pembunuhan selalu terjadi saat hujan, korban-korban yang terbunuh memiliki arti nama berkaitan dengan 'burung' , pembunuhan terjadi di tempat-tempat yang memiliki cerita hantu di sekolah mereka, belum lagi pertemanan mereka dengan cowok mencurigakan, Takanashi, yang memiliki mata sebiru lidah api.

Saat akhirnya kita sudah menduga-duga siapa pelakunya, Kak Ziggy dengan lincahnya memutar balikkan fakta berikut penjelasan-penjelasan dibab akhir yang sukses membuat mataku melebar.
Aku harus membolak-balik halaman sebelumnya dan diakhiri dengan 'Oh iya ya, bener juga.'
Kita harus memperhatikan hal-hal kecil yang bahkan terasa sepele padahal itu bisa dijadikan petunjuk untuk pembuka misteri.

Benar dugaanku sebelumnya, Kak Ziggy berhasil menciptakan kejutan-kejutan menarik dibuku ini. 
Berhasil juga buat aku makin menghindari lagu Kagome 
Dan sialnya, sekarang musim hujan. Oh God. Untung lebih milih gantungin jemuran depan jendela daripada gantungin boneka Teru-Teru Bozu. 

Buku ini bikin penasaran setengah mampus setiap membalik halamannya. Berhasil buat kita merasakan ketegangan demi ketegangan yang disuguhkan. Bener-bener berasa lagi di Jepang dan membantu mereka menyelesaikan kasusnya. Keseruan dan kengerian yang dialami para tokoh terasa sangat nyata.

*Bukan berarti aku menganggap kasus ini seru dan berharap di sekolahku ada kejadian seperti ini. Amit-amit deh. Ada juga para korban dibunuh menyerupai Ondel-Ondel ntar*

Yang jelas sih, Kak Ziggy lagi-lagi berhasil bikin cerita dengan plot yang unik dan enggak terduga. Menciptakan tokoh-tokoh dengan kepribadian unik berikut misteri dibalik kehidupan mereka masing. 
Iya emang, setelah Adelfo dan Chris Locket. Hatiku kini jatuh padamu, Hibari.

Bye bye Pak Guru.
*Aku sedih bang, sampe sekarang belom nemu Down Little Abbey sama Au-Dessus De La Tour Eiffel*
*Kedip kedip genit ke Kak Ziggy*
*Kode biar dilempar satu Down Little Abbey nya*
*Belom lagi yang katanya mau ada Wonderworks Prodigy*
*Mati aja aku Bang, bisa sampe kudet begini*

Bye Bye juga Nathan... 
*Loh, lagi ngomongin fantasteen ya*
*Ah, yang penting aku tetap disini menghibur dan membantu kesembuhanmu, Mas Nathan.*
*Sedih loh, katanya produksimu diberhentikan*
*Nagis dipojokan kamar*
*Cakar cakar tembok*
*Peluk buku The Other Side erat-erat*

Sepertinya Resensi ini telah menyeleweng dikarenakan kehadiran beberapa oknum perusuh yang tidak pada tempatnya.
Kalau begitu, mari kita akhiri.

Wassalam













Tidak ada komentar:

Posting Komentar